"Learning By Doing"

Sunday, November 20, 2011

Pertentangan sosial

8:24 AM Posted by Unknown No comments

Hidup bersama-sama dalam suatu bangsa yang besar pastinya akan ada perbedaan-perbedaan yang besar juga. Perbedaan tersebut ada yang dari diri masing-masing ataupun yang berasal dari budaya kelompok ataupun budaya suatu suku. Hal-hal ini tidak mungkin rasanya kita paksakan untuk sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasti ada yang namanya pertentangan sosial dalam suatu bangsa kecil maupun besar. Semakin besar suatu bangsa pasti akan semakin banyak pertentangan yang terjadi. Oleh sebab itu penting rasanya menjaga rasa persatuan dan saling menghormati terhadap perbedaan yang ada agar tidak terjadi perpecahan dan perselisihan.


 Contohnya bisa kita lihat sendiri dari negara kita sendiri Republik Indonesia yang terdiri dari beragam suku, kebudayaan, dan besar juga cakupan wilayahnya yang mempengaruhi mata pencaharian mereka yang berbeda-beda. Oleh sebab itu juga Indonesia berasakan berbeda-beda tapi tetap satu atau yang biasa kita sebut dengan bineka tunggal ika, yang diambil dari bahasa sansekerta. Dalam suatu sisi bisa mendatangkan keuntungan bagi bangsa Indonesia namun dilain sisi juga dapat mendatangkan kerugian bagi bangsa Indonesia.
Contoh dari kerugian tersebut adalah mudahnya terjadi pertentangan sosial yang terjadi di Indonesia yang pada akhirnya akan menyebabkan perkelahian antar kelompok atau individu tertentu lalu akan menyebabkan kurang harmonisnya kehidupan berbangsa dan bertanah air. Hal-hal seperti ini pernah dilakukan Belanda saat menjajah indonesia. Dikala itu indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan di masing masing daerah. Dengan politik mengadu domba atau yang mereka sebut dengan devide et impera kerajaan-kerajaan di tanah air diadu satu dengan yang lainnya. Dan hasilnya perpecahan pun tidak dapat terelakkan dan ketika sudah hilang persatuan tersebut Belanda bisa menjajah di Nusantara kala itu dengan sangat lama, kurang lebih 3 setengah abad.

Coba kita bandingkan hal tersebut dengan kala Indonesia meraih kemerdekaan. Semua berawal dari sadarnya para pahlawan-pahlawan kala itu untuk memerdekakan indonesia harus dengan rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh. Rasa persatuan inilah yang mengawali kebangkitn bangsa Indonesia pada 20 Mei 1908. Cukuplah hal tersebut memberikan pelajaran bahwa persatuan yang kokoh akan mempermudah segala sesuatu yang tidak mungkin untuk dibebankan terhadap individu-individu tertentu, meski sehebat apapun individu tersebut.

Namun dalam pertentangan sosial bisa saja terjadi dalam hal seperti ini, misalnya perbedaan status sosial yang sangat mencolok, lalu akan mengundang yang namanya perselisihan dan situasi yang kondusif. Pada akhirnya suatu kehidupan bangsa tidak akan tentram dan damai terlebih lagi sejahtera. Harus ada perasaan saling berbagi, melengkapi satu sama lain, saling hormat, dan membudayakan lagi yang namanya budaya gotong royong yang agak tergerus zaman pada sekarang-sekarang ini. Dan saya kira sekarang merupakan masa yang tepat untuk melaksanakan tugas mulia tersebut, sehubungan dengan sedang dilaksanakannya ajang ASEAN GAMES di Indonesia. Disini kecintaan terhadap tanah air sangat terlihat jelas, dan mereka seakan melupakan perbedaan yang ada dalam diri mereka maupun kelompok mereka. Dan tentunya hal ini seharusnya ada disetiap hari kehidupan berbangsa di Indonesia, sehingga semakin cepatnya pembangunan Indonesia dalam mewujutkan cita-cita mulia dalam pembukaan UUD 1945 dan semakin jaya untuk Indonesia!




Sumber gambar:
http://elverafebri.blogspot.com/2010/10/lunturnya-bhinneka-tunggal-ika.html
http://tingdongwok.blogdetik.com/2011/07/15/kelebihan-indonesia/
http://jeffrysudirgo.blogspot.com/2011/07/ciri-ciri-orang-merdeka.html

0 komentar:

Post a Comment