Hidup
bersama-sama dalam suatu bangsa yang besar pastinya akan ada
perbedaan-perbedaan yang besar juga. Perbedaan tersebut ada yang dari diri
masing-masing ataupun yang berasal dari budaya kelompok ataupun budaya suatu
suku. Hal-hal ini tidak mungkin rasanya kita paksakan untuk sama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasti ada yang namanya pertentangan sosial
dalam suatu bangsa kecil maupun besar. Semakin besar suatu bangsa pasti akan
semakin banyak pertentangan yang terjadi. Oleh sebab itu penting rasanya
menjaga rasa persatuan dan saling menghormati terhadap perbedaan yang ada agar
tidak terjadi perpecahan dan perselisihan.
Contohnya bisa kita lihat sendiri dari negara
kita sendiri Republik Indonesia yang terdiri dari beragam suku, kebudayaan, dan
besar juga cakupan wilayahnya yang mempengaruhi mata pencaharian mereka yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu juga Indonesia berasakan berbeda-beda tapi tetap
satu atau yang biasa kita sebut dengan bineka tunggal ika, yang diambil dari
bahasa sansekerta. Dalam suatu sisi bisa mendatangkan keuntungan bagi bangsa
Indonesia namun dilain sisi juga dapat mendatangkan kerugian bagi bangsa
Indonesia.
Contoh
dari kerugian tersebut adalah mudahnya terjadi pertentangan sosial yang terjadi
di Indonesia yang pada akhirnya akan menyebabkan perkelahian antar kelompok
atau individu tertentu lalu akan menyebabkan kurang harmonisnya kehidupan berbangsa
dan bertanah air. Hal-hal seperti ini pernah dilakukan Belanda saat menjajah
indonesia. Dikala itu indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan di masing
masing daerah. Dengan politik mengadu domba atau yang mereka sebut dengan devide et impera kerajaan-kerajaan di
tanah air diadu satu dengan yang lainnya. Dan hasilnya perpecahan pun tidak
dapat terelakkan dan ketika sudah hilang persatuan tersebut Belanda bisa
menjajah di Nusantara kala itu dengan sangat lama, kurang lebih 3 setengah
abad.
Coba
kita bandingkan hal tersebut dengan kala Indonesia meraih kemerdekaan. Semua berawal
dari sadarnya para pahlawan-pahlawan kala itu untuk memerdekakan indonesia
harus dengan rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh. Rasa persatuan inilah yang
mengawali kebangkitn bangsa Indonesia pada 20 Mei 1908. Cukuplah hal tersebut
memberikan pelajaran bahwa persatuan yang kokoh akan mempermudah segala sesuatu
yang tidak mungkin untuk dibebankan terhadap individu-individu tertentu, meski
sehebat apapun individu tersebut.
Namun
dalam pertentangan sosial bisa saja terjadi dalam hal seperti ini, misalnya
perbedaan status sosial yang sangat mencolok, lalu akan mengundang yang namanya
perselisihan dan situasi yang kondusif. Pada akhirnya suatu kehidupan bangsa
tidak akan tentram dan damai terlebih lagi sejahtera. Harus ada perasaan saling
berbagi, melengkapi satu sama lain, saling hormat, dan membudayakan lagi yang
namanya budaya gotong royong yang agak tergerus zaman pada sekarang-sekarang
ini. Dan saya kira sekarang merupakan masa yang tepat untuk melaksanakan tugas
mulia tersebut, sehubungan dengan sedang dilaksanakannya ajang ASEAN GAMES di
Indonesia. Disini kecintaan terhadap tanah air sangat terlihat jelas, dan
mereka seakan melupakan perbedaan yang ada dalam diri mereka maupun kelompok
mereka. Dan tentunya hal ini seharusnya ada disetiap hari kehidupan berbangsa
di Indonesia, sehingga semakin cepatnya pembangunan Indonesia dalam mewujutkan
cita-cita mulia dalam pembukaan UUD 1945 dan semakin jaya untuk Indonesia!
Sumber
gambar:
http://elverafebri.blogspot.com/2010/10/lunturnya-bhinneka-tunggal-ika.html
http://tingdongwok.blogdetik.com/2011/07/15/kelebihan-indonesia/
http://jeffrysudirgo.blogspot.com/2011/07/ciri-ciri-orang-merdeka.html
0 komentar:
Post a Comment