I.
Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial dan pula memiliki
akal pikiran. Hal ini mendorong manusia untuk merubah adat kebiasaan mereka
dari masa ke masa. Mereka terus Mengembangkan hal yang dapat membuat hidup
mereka menjadi lebih mudah dan nyaman. Melalui kehidupan bersama dengan manusia
lainnya mereka membuat teknologi dan kebiasaannya masing-masing yang
dipengaruhi banyak faktor (misalnya letak geologis, lingkungan sekitar dan
sebagainya). Kebiasaan yang telah lama berjalan ditengah masyarakat inilah yang
disebut budaya. Tanpa budaya manusia tidak akan mungkin mencapai taraf
kehidupan yang seperti sekarang. Begitulah definisi yang saya pelajari di
tingkat menengah kejuruan, guru saya member contoh seperti ini, bahwa manusia
tidak mungkin memiliki mesin keruk tanah apabila tidak memiliki alat
tradisional seperti cangkul pada awalnya. Dari kebiasaan menggunakan cangkul
inilah manusia menggali dan lama kelamaan budaya mereka berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan akhirnya mereka berhasil menemukan
suatu alat yang lebih efisien dalam segi tenaga kasar yaitu mesin keruk dan
sebagainya. Lebih tepatnya lagi saya merangkum dari pendapat guru saya, yaitu
manusia tidak akan maju apabila manusia itu tidak memiliki kebudayaan. Tentu
maju dalam hal ini bukanlah maju kedepan seperti berjalan kaki, melainkan
mencapai hidup yang lebih mudah dan efisien.
II.
Kebudayaan
manusia zaman dahulu
Banyak dari kebudayaan yang telah
ketahui, secara umum kita pasti memahami bahwa budaya hanyalah tarian
tradisional, ritual-ritual adat, dan lain sebagainya. Melainkan arti dari
kebudayaan itu sendiri sebenarnya sangatlah luas. Pada zaman dahulu kala
sebelum manusia mengetahui banyak mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi,
hidup manusia bisa dibilang sangatlah sulit. Akan tetapi karena tuntutan hidup
di alam yang sangat luas ini merekapun berfikir dan mengembangkan berbagai hal.
Salah satu contohnya dapat kita lihat pada kebudayaan masyarakat yang tinggal
di tepi pantai, pada awalnya pasti mereka tidak mengerti bagaimana cara
mengarungi luas samudra dan menangkap ikan dengan mudah dan efisien. Namun dengan
berfikir dan berusaha akhirnya mereka menemukan suatu benda yang disebut perahu
untuk mengarungi samudra dan untuk mencari makan dari laut menggunakan jala dan
sebagainya. Dalam perkembangan kebudayaan seperti ini akal pikiran manusia
sangat tidak bisa dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan yang saling
melngkapi.
Sebagai contoh lainnya kita bisa
lihat pada bangsa kita sendiri yaitu bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
memiliki sangat banyak budaya yang beragam dan unik dan juga itu merupakan
karya orisinil dari bangsa Indonesia. Hal ini dipengaruhi dengan wilayahnya
yang berpulau-pulau lagi luas, dan merupakan salah satu sentral perdagangan
dunia pada zaman dahulu kala. Dan dari para pedagang dahulu dari Negara lain
juga tersebarlah berbagai macam agama, seperti islam dan Kristen, padahal pada
masa itu mayoritas bangsa Indonesia adalah penganut hindu dan budha. Dan juga
mungkin karena Indonesia pernah dijajah oleh sekian banyak bangsa selama kurang
lebih 350 tahun yang menyebabkan percampuran budaya Indonesia dengan budaya
mereka. Salah satu contohnya kita bisa lihat dari kue yang biasa disajikan pada
hari raya umat islam yaitu kue nastar. Sebenarnya kue ini merupakan kue dari Bangsa
Belanda, yang telah menjajah Indonesia sekian lama. Disini bisa kita lihat
percampuran budaya islam dengan budaya asing dari Bangsa Belanda. Dan apabila
kita lihat lagi dari sabang sampai Merauke kebudayaan Indonesia seakan tidak
pernah mati, masing masing daerah memiliki kebudayaan mereka masing masing.
Seperti Jakarta memiliki kerak telor dari segi kuliner, batik dari segi busana
dari jogja dan banyak daerah lainnya, dan banyak pula dari segi bahasa atau
lainnya yang dapat kita lihat dan kita pelajari. Dan paling pentingnya dari
bangsa Indonesia adalah adat ketimuran mereka yang santun dan ramah, karena
itulah Indonesia! :D
III.
Kebudayaan
manusia zaman sekarang
Kehidupan manusia pada zaman modern
seperti sekarang ini bisa sangat berbeda dibanding dengan masa lalu. Hal ini
disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, yang telah membuat
berbagai hal dikehidupan manusia sehari-hari dibuat mudah dan bisa didapat
dengan cara yang instan. Secara tidak langsung hal ini membuat kebudayaan
ditengah masyarakat menjadi berubah dengan perlahan tapi pasti. Mereka tidak
ingin mencari segala sesuatu dengan cara yang repot, bahkan kadang dengan
menghalalkan segala cara. Misal kita contohkan yang paling dekat dengan
lingkungan kampus, yaitu mahasiswa yang ingin mendapat nilai bagus tetapi hasil
dari mencontek atau yang sebagainya. Yang demikian ini merupakan salah satu
dampak dari kebiasaan atau kebudayaan instan di tengah masyarakat. Dan saya juga
pernah mendengarkan suatu percakapan di TVRI tetapi saya lupa judul acaranya
yang berisi mengenai perkembangan kebudayaan zaman sekarang dalam perbandingan
antara kemajuan teknologi dan kemajuan moral.
Mereka beropini bahwa loncatan kemajuan teknologi yang amat pesat tidak
dibarengi dengan kemajuan moral di tengah masyarakat. Nyatanya memang sekarang
moral masyarakat pada umumnya tidak ada kemajuan atau bahkan mengalami
kemunduran sedikit demi sedikit. Hal ini adalah dampak negatif yang sangat
berbahaya, karena bisa saja dengan kemajuan teknologi sekarang apabila ada
perang dunia kembali akan hilang
bermilyar-milyar jiwa dengan kemajuan teknologi di bidang senjata. Menurut
penulis disini seharusnya perkembangan ilmu pengetahuan seperti ini janganlah
sampai menyebabkan kita meninggalkan apa yang kita warisi, yaitu budi perkerti
yang luhur.
Contoh beberapa perbedaan zaman dahulu dengan yang sekarang
Alat keruk atau bajak modern |
Alat keruk atau gali traditional |
Perahu mesin modern |
Perahu Tradisional |
Kesimpulan
Menurut saya kebudayaan ditengah
masyarakat umumnya sangatlah banyak dan luas bergantung pada dimana mereka
hidup, lingkungan sekitar, dan jalan pandang mereka terhadap kehidupan. Kemajuan kebudayaan yang dilakukan oleh manusia sangatlah berandil besar dalam keberlangsungan kehidupan manusia tersebut. Dan
kebudayaan yang baru ataupun yang telah ada sejak lama harus diatur sedemikian
rupa agar terjadi perpaduan yang positif dan baik, dan pastinya jangan sampai
menghilangkan nilai luhur yang ada pada budaya yang lama (yang positif).
0 komentar:
Post a Comment